Kamis, 13 Desember 2007

KEKAYAAN MALUKU HANYA UNTUK ORANG ASING

Setelah saya membaca gatra yang mengupas tentang eksploitasi hasil SDA di bumi maluku, yakni illegal fishing. Laut indonesia menjadi sasaran empuk pihak asing yang ingin mengambil keuntungan selangit. Negara dirugikan lebih dari 30 triliun dan tentu saja di negara ini masih belum ada yang bisa membasmi hal tersebut. Bayangkan di kota Tual, Maluku dimana para nelayan Thailand yang mengeruk laut Arafuru. Mereka dapat tinggal bebas memakai pelabuhan untuk bongkar muat hasil tangkapan mereka, dan langsung dikirim di Thailand. Mereka tidak memberikan kontribusi apapun dalam usaha mereka selama di Tual. Masyarakat di Tual, hanya mengais recehan dari penjualan barang sehari-hari. Berdasarkan Gatra No.04 tahun XIV “ Dengan volume ikan minimal 1.200 ton per kapal, setidaknya lebih dari 7.200 ton ikan bernilai ekonomi tinggi (tuna, tenggiri, kerapu, dan kakap merah) melakukan kegiatan di pelabuhan tual”. Bayangkan mereka tidak memberi kesempatan untuk pihak setempat untuk bisa mengelolah hasil tangkapan, dengan hasil olahan di Thailand hasil tangkapan tersebut bisa bernilai beberapa kali lipat. Ini sungguh ironis dimana Maluku yang terkenal dengan hasil laut ketika rakyat masih kesulitan mencari hidup, kekayaan alam yang sebenarnya bisa digunakan untuk membangun pendidikan, peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dan lebih celaka lagi, kehadiran mereka menghidupkan bisnis kehidupan malam dan prostitusi. Dimana jumlah PSK dan kasus HIV/ AIDS meningkat. Sudah tidak perlu cari solusi bagaimana menyelesaikan hal tersebut, orang terus dapat berwacana namun pelaksanaannya ya orang yang ada di jajaran petinggi daerah. saya pikir, mereka juga kan yang sama-sama untung. Dapat materi dan kepuasan sesaat. Susah pemimpin sekarang, mereka hanya memikirkan perut mereka. Untuk gubernur maluku, mana implementasi jalan-jalan ke Yunani? Jangan Cuma habiskan dana rakyat dong, usut tuntas korupsi di maluku supaya efisiensi dana bisa disalurkan kepada orang-orang yang suka makan pancuri.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

hi ka....

Makanya Pemerintah jang cuma sibuk 4 bangun kota Ambon la lupa deng kota" laen di maluku....

kan kasian.. org" di Tual....