SEMANGAT GENERASI MUDA MALUKU
K |
erusuhan pada tahun 1999 membuat anak-anak Maluku trauma, dan juga semangat belajar kendur. Kreativitas mereka tidak mampu dikeluarkan karena ketakutan yang sangat menjadi-jadi. Praktis, tidak terlalu banyak gema event-event untuk anak Maluku. Namun setelah kondisi kota Ambon dan kota lainnya di Provinsi Maluku kembali kondusif. Pergerakan untuk membangkitkan semangat dan kreativitas anak-anak Maluku, kembali diadakan. Semua anak Maluku berlomba-lomba untuk membuktikan bahwa mereka mampu bersaing dan memiliki kualitas yang tak kalah dengan anak-anak Indonesia yang lain. Dalam tulisan ini, penulis akan membagi pengalaman dan cerita tentang kompetisi yang diikuti. Tidak lupa dengan berbagai contoh dimana Anak Maluku yang penuh dengan talenta, dan keberanian untuk selalu berkompetisi.
Olimpiade Sains adalah salah satu kompetisi yang saya ikuti. Olimpiade sains meliputi mata pelajaran bidang MIPA, yaitu Matematika, Biologi, Fisika, Kimia. Akhir ini Olimpiade sains ditambah dengan pelajaran Komputer, Astronomi, dan Ekonomi. Kompetisi tahunan ini bertujuan untuk mengenalkan Bidang Sains kepada Siswa dan diharapkan akan muncul para penerus bangsa yang tangguh dalam bidang IPTEK, sehingga Indonesia tidak akan ketinggalan di masa depan. Olimpiade Sains mampu mencetak siswa-siswa Maluku yang unggul di setiap bidangnya. Melalui proses seleksi mulai dari tingkat sekolah, sampai Provinsi. Yang nantinya akan mewakili Provinsi Maluku untuk berkompetisi dengan Siswa unggulan lain dari seluruh Indonesia. Dengan slogan “ Datang Berkompetisi Jadilah yang Terbaik”. Menurut catatan penulis, sekolah yang sering menelurkan para juara dalam bidang akademis ini adalah SMPK Kalam Kudus Ambon dan SMAN 1 Ambon. Ini disebabkan oleh tingginya perhatian pihak sekolah dalam peningkatan kualitas siswanya. Prestasi terbaik yang berhasil dicetak anak-anak Maluku di tingkat nasional adalah Medali perak Olimpiade Sains Nasional 2006,Jakarta atas nama Shelvy Leasa, sekarang siswi SMAN 1 Ambon. Salah satu contoh adalah Candra Tahya, yang mengharumkan nama Maluku sampai ke tingkat Internasional.
Universitas Patimura Fakultas MIPA segera tanggap akan pentingnya kompetisi antar siswa di kota Ambon untuk melahirkan bibit-bibit unggul dalam bidang akademis. Dengan mengadakan Olimpiade MSK (Matematika, Statistika, Komputer) untuk siswa-siswi SMA, dan Olimpiade IPA untuk siswa-siswi SD. Dengan adanya lomba ini, dapat menghilangkan paradigma negatif bahwa pelajaran yang ditandingkan adalah momok ketika belajar. Dan menciptakan semangat bersaing dalam bidang tersebut. Event ini sudah beberapa tahun dilaksanakan.
Di samping event untuk bidang akademis, penulis juga mengikuti “Jambore Remaja Tingkat Klasis Kota” yang bertempat di tempat perkemahan Wayari, acara ini bertujuan untuk memupuk persekutuan antar remaja Gereja di Klasis Kota Ambon, membentuk generasi muda Maluku yang tangguh dalam bidang akademis dan juga spiritualitas. Juga diharapkan agar peserta dapat hidup mandiri, berlangsung pada tanggal 25-30 September 2006. Semua peserta dibagi dalam tiap kelompok pria dan wanita yang mewakili gerejanya. Tanpa ada rasa canggung akan perbedaan semua peserta dapat memetik manfaat dari event ini, kreativitas dan keberanian dituntut dalam berbagai lomba yang diadakan, tak lupa faktor kerja sama dan kekompakan dalam setiap kelompok. Ada lomba Mading, Puisi, Cerdas cermat Alkitab, Masak, dan yang paling seru dan menantang adalah Outbond di sekitar sungai Wayari.
Event yang baru saja dilaksanakan untuk memupuk kecintaan anak-anak Maluku akan kekayaan budaya dan sejarah yang ada, adalah ARUNG SEJARAH BAHARI 2007 dan KEMAH BUDAYA MALUKU 2007. Yang berlangsung 25-27 Juni 2007 bertempat di Negri Mahu, Saparua. Menurut salah satu peserta kegiatan tersebut, yaitu Parker Patty. Yang mewakili SMAN 1 Ambon, menuturkan bahwa event ini diikuti oleh 4 siswa dan 1 guru pendamping tiap SMA & SMK, dan Mahasiswa yang berminat pada bidang arkeologi sejarah. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengenal perjalanan sejarah Hongitochten/Kora-kora (alat transportasi untuk bangsawan Belanda, dan sebagai alat perang), dan mengenal lebih dekat tradisi dan budaya masyarakat setempat.” Kami bisa berinteraksi dengan masyarakat desa dan mengetahui proses pembuatan makanan pokok dari Maluku seperti sagu, sempe, sarut, bagea, dll.” Tegas Parker,ketika diminta kesan-kesannya ketika mengikuti event tersebut.
Salah satu prestasi yang tak kalah membanggakan juga datang dari siswa SMAN 1 Ambon, yaitu Taufan Tallib. Dia menjadi PASKIBRAKA tahun 2006, sebagai putra terbaik Maluku. Bisa mengikuti acara taraf nasional yang diikuti para pejabat tinggi Negara, merupakan salah satu kebanggan tersendiri bagi Taufan Tallib.
Kompetisi Akademik sudah dibahas sekarang adalah kompetisi adu suara yang mengharumkan nama Maluku di seluruh Indonesia, siapa lagi kalau bukan Wilson, Alumnus SMAN 2 Ambon ini mencatat rekor sebagai orang Maluku yang berhasil menjadi Finalis Indonesia Idol. Sosok yang satu ini mampu menyatukan dukungan masyarakat Maluku di seluruh Indonesia untuk menjadi idola Indonesia berikutnya, sampai saat tulisan ini ditulis polling sms masih dibuka dan masih menunggu apakah Wilson dapat juara. Yang jelas prestasi Wilson sudah sangat membuktikan bahwa tanah Maluku adalah gudang para seniman yang berkualitas. Asalkan dipoles dan dibentuk tidak mustahil dapat menjadi bintang. Tak lupa Hany yang juga mengikuti Indonesia Idol namun terhenti di babak Workshop.
Sederet event dan kompetisi yang sudah penulis paparkan, merupakan bukti nyata bahwa generasi muda Maluku adalah generasi yang berkualitas dalam berbagai bidang. Berbagai kendala seperti keterbatasan sumber daya manusia, infrastruktur, dan perhatian pemerintah daerah. Hendaknya tidak menjadi alasan untuk generasi muda Maluku berhenti memacu diri dan berkembang. Namun dari berbagai ketertinggalan mari generasi muda Maluku membuktikan bahwa anak-anak Maluku eksis dengan prestasi yang membanggakan. HIDUP GENERASI MUDA MALUKU.
1 komentar:
Bae jua epen !!!!! ADA bETA lAI........ MHMHMH............
c PUNG TULISAN MEMAnG Kren !!! beta bisa tambah satu lai seng....
Selain berbagai event di Maluku....dan segala bentuk kebangkitan anak2 maluku.... Tak Lupa juga Kreativitas nak2 Maluku dalam Dunia Teknologi......
Salah satunya Steven Sitongan dan Parker Patty (hehehehe) yang mampu mengganti Paradigma Orang Luar kalau MAluku itu GAPTEK !!!!
hehehehe
Posting Komentar